Purnawirawan Baret Merah itu juga menyebut seseorang dengan bocah ingusan dan pengkhianat, dinilainya sangat tidak layak.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengamini pernyataan LBP dan meminta masyarakat untuk tidak menghakimi seseorang dengan konotasi negatif di tahun politik ini.
"Ya bener, kan, yang disampaikan Pak Luhut. Jangan mudah men-
judge ya," kata Habiburokhman di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/11).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan jika kata ‘anak ingusan’ dialamatkan kepada Gibran Rakabuming Raka sangatlah tidak etis.
Habiburokhman mengatakan Gibran merupakan anak yang sehat, dan memiliki prestasi dalam membangun Kota Solo.
"Kalau misalnya Gibran bocah ingusan, narasi tersebut dialamatkan kepada Pak Gibran, saya pikir salah alamat. Pak Gibran kan juga bukan bocah, (usia) 36 tahun. Juga nggak ingusan kita lihat kan, nggak flu. Jadi kalau dilihat dari prestasi, kinerja, kapasitasnya jelas-jelas ini bukan bocah ingusan," tegasnya.
Terkait pengkhianatan yang disebut-sebut adalah Gibran, Habiburokhman meminta agar sudut pandang ihwal pengkhianatan di mata masyarakat perlu diluruskan.
"Kemudian soal pengkhianat kan sudut pandangnya seperti apa, loyalitas itu kan kepada bangsa dan negara, pada nilai-nilai kebaikan yang kita perjuangkan kepada bangsa dan negara bukan kepada elite-elite politik," tutupnya.
BERITA TERKAIT: