Atas penilaian itu, Mardiono pun membantah. Menurutnya, saat bicara soal keris, dia sedang menjelaskan tentang kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah.
"Nggak ada hubungannya sama itu, saya kan orang Jawa, saya lahir di Jogja, tradisi saya juga budaya Jawa, saya juga punya senjata keris, itu pada diri saya," katanya, di Hotel Golden Boutique, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/11).
Lebih lanjut dia mengatakan, pernyataanya sebatas berbagi pengetahuan untuk kader PPP, bahwa para pejuang di setiap daerah memiliki senjata masing-masing, untuk melawan penjajah.
"Jangan dihubungkan dengan politik, bukan singgung menyinggung. Kalau politik, saya sepakat adu gagasan, adu ide, menawarkan langkah-langkah perjuangan kepada rakyat," demikian Mardiono.
BERITA TERKAIT: