Saat tiba di Museum Simalungun, Ganjar disambut Tarian Tortor Sombah. Tarian ini merupakan penghormatan untuk raja, tamu dan kerabat dekat oleh masyarakat Batak Simalungun.
Selanjutnya, tokoh masyarakat Simalungun, Djomen Purba, mengikatkan kain ulos di pinggang Ganjar. Menurut Djomen, kain ulos ini sebagai simbol siap berjuang atau bekerja.
"Pakaian adat biasanya dipakai komplit. Tapi kali ini kami beri kain ulos yang kami ikatkan ke pinggang Pak Ganjar. Ini sebagai simbol kita siap bekerja atau berjuang," kata Djomen.
Sementara itu, Ganjar mengaku senang atas sambutan dan pemberian kain ulos tersebut. Ia menyebut kain ulos yang diikat itu telah menambah semangatnya untuk bekerja melayani rakyat.
"Ada yang diselempangkan, ada yang diikat. Filosofinya ternyata kalau orang mau bekerja, diselempangkan seperti ini," katanya.
Ganjar juga menyampaikan terima kasih atas sambutan yang luar biasa masyarakat. Mantan gubernur Jawa Tengah itu berharap dapat bertemu lebih banyak masyarakat untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Mudah-mudahan nanti kita bisa bertemu dengan lebih banyak masyarakat untuk mendengarkan apa yang kemudian menjadi harapan, pikiran warga di Simalungun ataupun di kota ini," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: