Pesan itu, dibedah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan saat menggelar Rapat Kerja Nasional di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Ahmad Nurhadi, menyampaikan sejumlah pernyataan sikap, yang di antaranya mengutarakan keresahan dan kekecewaan atas apa yang terjadi di Indonesia hari-hari ini.
Dalam amatannya, keterlibatan aktor-aktor pemerintahan hari ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang menjadi keresahan dari setiap masyarakat Indonesia.
Dia menyebutkan, dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI tahun 2022, Presiden Joko Widodo, menyatakan komitmennya untuk memperkuat sektor hukum, sosial, politik, dan ekonomi dalam upaya memastikan pemenuhan hak sipil, praktik demokrasi, hak kebebasan, serta kesejahteraan kelompok marjinal.
"Faktanya, menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Jokowi, beberapa kebijakan tidak selaras dan melenceng jauh dari janji-janji politik yang pernah disampaikan," ujar Nurhadi dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11).
Dia mencontohkan, tindakan represif pemerintah terhadap kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat yang diatur oleh konstitusi sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM).
Aksi represif itu, lanjutnya, bisa dilihat dari lahirnya UU KUHP dan UU ITE, yang semakin mempersempit masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan kritikan baik secara langsung maupun dalam medium online dengan adanya ancaman pidana dan denda.
"Tentu kebijakan tersebut membuat iklim demokrasi di Indonesia semakin mendekati titik nadir kehancuran," tegasnya.
Sehingga, kata Nurhadi, perlu adanya komitmen negara beserta dengan calon peserta Pemilu tahun 2024 untuk bergandeng tangan, menciptakan iklim pesta demokrasi yang damai dan jauh dari perpecahan sesama anak bangsa.
Dengan demikian, Nurhadi mengajak seluruh kawan-kawan yang tergabung dalam gerakan rakyat sipil seluruh Nusantara, untuk bergerak melawan situasi yang jauh dari harapan memenuhi kepentingan rakyat.
"Kami percaya masih ada impian, cita-cita, harapan, dan mimpi yang tinggi dari kami pemuda yang ingin melihat Indonesia berdaulat, mandiri, berkeadilan, berkemanusian dan bermartabat. Saatnya melawan, jangan diam," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: