Sebab wacana presiden tiga periode yang diklaim keinginan Presiden Joko Widodo sebagaimana diungkap politisi PDIP, Adian Napitupulu itu sudah dibantah Kepala Negara dalam beberapa kesempatan.
"Jika hubungan retak karena Jokowi dan Gibran mendukung Prabowo, itu masuk akal. Silakan gunakan mekanisme internal untuk memecat mereka, bukan malah membuat isu 3 periode keinginan Jokowi," tegas Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, Kamis (26/10).
Teddy tidak menampik jika ada indikasi keretakan hubungan antara Megawati dan Jokowi. Apalagi setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka memilih menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Oleh karenanya, ia menantang PDIP untuk mengambil keputusan tegas, contohnya dengan memecat Jokowi dan Gibran dari keanggotaan PDIP. Hal itu lebih elegan dibanding melempar isu yang belum tentu kebenarannya.
"Kalau berdasarkan pernyataan Adian bahwa Megawati-Jokowi retak, ya kenapa enggak dipecat saja Jokowi dari partai? Kenapa takut? Apa masih berharap terhadap jokowi
effect?" ujar Teddy.
Hingga saat ini, PDIP belum bersikap terhadap Gibran yang memilih menjadi bakal cawapres Prabowo dibandingkan bersatu menyukseskan pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Pandangan Teddy, PDIP masih membutuhkan pengaruh Presiden Jokowi untuk mendulang suara pada Pemilu Serentak 2024.
"Kalau dianggap tidak sejalan, keluarkan saja mereka dari partai (PDIP), ini mudah. Menjadi tidak mudah kalau ternyata yang ingin menjatuhkan Jokowi masih butuh suara pendukung Jokowi," tutup Teddy.
BERITA TERKAIT: