Selain itu juga, Luhut berharap negara-negara pulau dan kepulauan dapat menentukan nasib sendiri dalam menghadapi tantangan global.
“Kehidupan kita terikat pada lautan. Lautan adalah rumah kita. Kita (negara pulau dan kepulauan-red) harus dapat meningkatkan kerjasama, mengelola rumah kita sendiri dan menentukan sendiri nasib kita," kata Luhut dalam keterangannya, Senin (9/10).
"Dalam Bahasa Indonesia kami mengenal istilah senasib, sepenanggungan. Terlepas dari perbedaan kita, kita menghadapi tantangan yang sama. Dengan tanggung jawab bersama, kita akan berhasil,” sambungnya.
AIS Forum atau Forum Negara Pulau dan Kepulauan adalah platform kerja sama konkret untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan.
“AIS Forum yang pendiriannya dideklarasikan di Manado, Indonesia, pada 2018 lalu, melibatkan puluhan negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia” kata Luhut
Sejak pendiriannya, negara partisipan AIS Forum telah bersepakat untuk menjalin kerja sama dalam empat isu pembangunan yang menjadi perhatian bersama, yaitu: i) mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan pengelolaan bencana, ii) pembangunan ekonomi biru, iii) penanganan sampah plastik di laut, dan iv) pengelolaan maritim yang baik.
Tidak hanya itu, AIS Forum berencana menjalin koordinasi dan kerja sama dengan berbagai organisasi dan inisiatif regional dan global yang telah well-established, seperti Aliansi Negara-Negara Pulau Kecil (AOSIS), Komunitas Karibia (Caricom), Negara Pulau Kecil dan Berkembang (SIDS).
Selanjutnya, kerja sama dan koordinasi juga dilakukan dengan Inisiatif Segitiga Koral tentang Terumbu Karang, Perikanan, dan Keamanan Pangan (CTI-CFF), Melanesian Spearhead Group (MSG), Forum Pembangunan Pulau-Pulau Pasifik (PIDF), dan Forum Pulau-Pulau Pasifik (PIF).
“Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menyebarluaskan manfaat nyata program dan aktivitas pembangunan AIS Forum kepada lebih banyak anggota masyarakat dan komunitas lokal dan global” kata Luhut.
Program dan aktivitas AIS Forum, lanjut Luhut, harus menyentuh masyarakat pulau dan kepulauan di Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Menurut Luhut, manfaatnya harus dirasakan komunitas pulau di Kawasan Karibia dan pulau-pulau di Afrika.
"Dengan visi AIS Forum sebagai forum pembangunan yang terbuka, kita dapat bekerja membawa hasil positif dan melengkapi hasil pekerjaan mekanisme kawasan yang telah ada,” pungkas Luhut.
BERITA TERKAIT: