Pengamat politik Citra Institute, Efriza mengamati, Ganjar yang diusung sebagai calon presiden (Capres) oleh PDIP, berupaya merekatkan kembali hubungan dengan Jokowi.
Pasalnya, dia menilai Jokowi lebih cenderung mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) yang maju dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Salah satu fenomena politik yang muncul di publik beberapa hari lalu, yakni didaulatnya putra bungsu Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang menurut Efriza membuat Ganjar takut kehilangan ceruk suara.
"Ganjar dan PDIP juga sudah menyadari sejak Kaesang masuk PSI dan menjadi ketua umum, posisi Prabowo akan menguat dukungannya jika PSI di bawah kepemimpinan Kaesang memutuskan bergabung kepada KIM," ujar Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/9).
Dia juga meyakini, Ganjar dimanfaatkan oleh PDIP untuk memastikan basis pemilih Jokowi yang mengikuti arah politik Kaesang, kemungkinan akan dirayu untuk mendukung partai banteng moncong putih.
"Oleh sebab itu, PDIP berusaha menggoda Kaesang untuk bergabung dalam koalisi PDIP-PPP," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: