Demikian pandangan analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago di Jakarta, Senin (18/9).
Arifki menilai sejumlah kader Demokrat sempat terguncang karena parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Terlebih banyak caleg Demokrat yang sudah lama memanfaatkan efek ketenaran Anies Baswedan sebagai bahan kampanye.
"Dengan mendukung Prabowo, secara elektoral relatif aman bagi Demokrat karena pemilih Anies dan Prabowo relatif sama," kata Arifki.
Selain itu, Demokrat dan Gerindra juga memiliki sejarah panjang, salah satunya bergabung dalam koalisi di Pilpres 2019.
Artinya Demokrat sudah memperhitungkan secara matang langkah politik sebelum berlabuh ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Selain itu, Partai Demokrat juga perpengalaman mendukung Prabowo di Pilpres 2019," ujar Arifki.
Seperti diketahui bersama, Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama para petinggi Demokrat menyambangi Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Bogor pada Minggu sore (17/9).
Pertemuan itu menjadi pintu pembuka bagi Demokrat bergabung ke koalisi partai pengusung Prabowo Subianto.
BERITA TERKAIT: