Pertimbangannya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu juga dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama yang tentu punya pengaruh bagi warga Nahdliyin.
Founder Citra Institute, Yusak Farchan menilai, Mahfud MD punya nilai lebih jika dipasangkan dengan Ganjar, utamanya dari segi elektoral.
"Jika Mahfudz yang diambil, Ganjar lebih optimal mendapatkan dukungan dari Nahdliyin," kata Yusak, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/9).
Dekan FISIP Universitas Pamulang (Unpam) Serang itu juga menjelaskan, Mahfud merepresentasikan basis Islam tradisional NU, dan dekat dengan kalangan kyai serta pesantren.
"Selain itu, Jawa Timur sebagai medan pertarungan paling sengit antar Capres, akan lebih mudah dikuasai Ganjar, jika Mahfud dipilih sebagai wakilnya," katanya.
Yusak juga memandang, ditariknya Mahfud bisa menutup kemungkinan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) memborong suara warga NU.
"PDIP sudah menang di Jawa Timur pada Pemilu 2019. Dengan diambilnya Cak Imin sebagai Cawapres Anies, Mahfud bisa mengimbangi PKB, agar suara Nahdliyin tidak dikuasai Anies-Muhaimin," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: