Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantah Anies Jadi Petugas Partai Nasdem, PKS: Kita Bangun Trust

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 05 September 2023, 15:22 WIB
Bantah Anies Jadi Petugas Partai Nasdem, PKS: Kita Bangun <i>Trust</i>
Anggota Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini/RMOL
rmol news logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini bahwa bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan  jika kelak menjabat Presiden RI di tahun 2024 tidak akan tunduk atas perintah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh

Keyakinan itu disampaikan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9).

“Enggak lah, kita bangun trust (kepercayaan) lah,” kata Jazuli.

Dia menegaskan bahwa pihaknya sudah mendukung Anies Baswedan dan memberikan kepercayaan penuh hingga kelak mengantarkannya menjadi RI-1.

“Artinya kepercayaan ini perlu dibangun, kalau kita sudah mengusung orang,” kata Jazuli.

Lebih jauh, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS itu menyebut persoalan deklarasi Anies-Cak Imin oleh Nasdem dan PKB tanpa berkomunikasi dengan PKS hanyalah urusan teknis semata.

“Saya kira itu masalah teknis saja sebenarnya, sehingga kan poinnya tadi seperti yang sudah saya komunikasi itu dibangun, diperbaiki,” tukas Jazuli.

Sebelumnya, Anies Baswedan membantah dirinya menjadi petugas partai karena dinilai lebih mendengarkan nasihat Surya Paloh dalam urusan koalisi.

“Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan dan saya harus melaksanakannya maka saya petugas partai, semata-mata menjalankan," kata Anies saat menjadi narasumber diskusi Mata Najwa, Senin (4/9).

Namun Anies menilai, penawaran Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres merupakan solusi dan menjawab kebutuhan untuk mengunci suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan Anies mengaku telah mengundang PKB masuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sejak jauh-jauh hari. Setidaknya dari Juni lalu. Namun saat itu tidak ada jawaban dari KPP.

Sehingga diambil opsi lain yakni membangun kesepakatan, lalu menjelaskan setelahnya kepada PKS dan Partai Demokrat sebagai rekan koalisi. Namun resikonya muncul perasaan dilewati dan tidak diajak terlibat.

“Jadi kalau yang ditawarkan itu bukan solusi dan saya melaksanakan, itu namanya petugas partai. Tidak ada relevansinya terhadap untuk kemudian menyetujui. Tapi kalau itu solusi maka ini sesuatu yang masuk akal untuk dibicarakan," demikian Anies. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA