Pengamat politik Ade Reza Hariyadi berpendapat, koalisi dengan komposisi Nasdem, PKS dan PKB, itu bisa langsung menggerakkan mesin partai sekaligus mensosialisasikan pasangan sejak dini.
"Koalisi ini paling maju dan konkret dibanding lainnya," kata dia, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/9).
Kendati demikian, poros itu juga memiliki tantangan. Di antaranya, sumber daya politik KPP terbilang terbatas, dan figur Amin dianggap merepresentasikan mainstream politik Islam.
"Sehingga perlu memperluas sekutu politik atau menggalang dukungan dari kelompok politik nasionalis," jelas analis politik Forum Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.
Terkait potensi dukungan pemilih dengan latar belakang warga Nahdliyin, tentu ada peluang cukup besar.
Tapi perlu diketahui, kata dia, selama ini dukungan pemilih dari warga Nahdliyin sangat plural dan terdistribusi ke berbagai saluran politik kepartaian.
"Karena itu, potensi perubahan komposisi koalisi tentu saja masih terbuka, hingga batas pendaftaran Capres/Cawapres ke KPU nanti," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: