Itu lantaran dari ketiganya tidak ada yang ingin mengembalikan UUD 1945 kepada khittahnya yang orisinil.
“Aku nggak memilih pemilu soalnya. Jadi gerakan kami itu menolak Pemilu juga,” tegas Ratna saat jumpa pers di kediamannya, di Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).
Selain itu, jika mengacu pada UUD 1945 yang asli, Indonesia tak mengenal sistem pemilu
one man one vote. Menurutnya, dalam UUD 1945 hanya mengenal sistem keterwakilan dari warga bangsa.
“Kalau UUD 1945 itu kan prinsip dari kita kan demokrasinya adalah keterwakilan kenapa? Karena kita terdiri warga bangsa. Kita nggak bisa sama dengan Amerika atau negara-negara barat yang
one man one vote. Karena mereka itu lahir dari proses eksploitasi dominasi yang ideologinya imperialisme dan kolonialisme, jadi nggak mungkin sama,” jelas dia.
Namun begitu, Koordinator Gerakan Selamatkan Indonesia ini menegaskan bahwa secara personal dirinya tidak ada persoalan apapun terhadap ketiga bakal capres tersebut.
“Aku nggak punya persoalan sama mereka. Tapi aku persoalan pada bangsa ini,” tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: