Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengurai bahwa Ganjar Pranowo telah didukung oleh PDIP dan PPP. Sementara tradisi dalam PDIP, ada kecenderungan memilih cawapres dari tokoh NU yang merepresentasikan Islam. Di satu sisi, penentuan cawapres juga tergantung pada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Adapun nama-nama yang beredar untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo antara lain Menko Polhukam, Mahfud MD; Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa; dan mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.
“Di luar nama tersebut, masih ada nama yang bisa dipertimbangkan untuk mengisi posisi cawapres Ganjar, seperti Sandiaga Uno yang sudah direkomendasikan oleh PPP,” ujar Adjie kepada wartawan, Selasa (20/6).
Sementara Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) akan mencari cawapres pendamping Anies Baswedan yang bisa menjaga agar Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tidak pecah.
“Nama cawapres yang beredar adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa atau tokoh lainnya yang bisa diterima oleh semua partai Koalisi Perubahan,” urainya.
Sedangkan Prabowo Subianto yang akan diusung koalisi Partai Gerindra dan PKB mendapat tantangan untuk bisa mencari cawapres dari partai yang membawa tiket. Adapun cawapres pembawa tiket yang bisa digandeng adalah Airlangga Hartarto.
“Adjie menyebut Prabowo Subianto bisa menggandeng Airlangga Hartarto, yang menjadi pemegang tiket Partai Golkar,” tegasnya.
“Selain itu, Prabowo juga bisa menggandeng Menteri BUMN, Erick Thohir, yang membawa dukungan PAN, atau Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang juga membawa tiket dan paling awal bersama Prabowo,” demikian Adjie Alfaraby.
BERITA TERKAIT: