“Ini menunjukkan ada kekhawatiran DPP PDIP terhadap kekuatan politik Prabowo Subianto,” tutur pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/5).
Menurutnya, pertemuan dengan Prabowo di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (21/5), secara tidak langsung membuat PDIP tersinggung.
Sebabnya, Efriza mengamati adanya permainan dua kaki dilakukan Jokowi melalui anak-anaknya yang juga telah terjun ke dunia politik,yaitu dengan menjadi kepala daerah.
“PDIP cemas, perahu besar relawan Jokowi akan benar-benar meninggalkan dukungan kepada capres yang diusung oleh PDIP yakni Ganjar Pranowo,” katanya.
Lebih dari itu, Efriza memandang kekuataan politik relawan Jokowi tidak bisa dipandang remeh, karena memiliki pengaruh yang terbukti dari dua kali pemenangan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 lalu.
Ditambah, dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo ini meyakini, Jokowi ingin penerusnya adalah sosok yang mampu melanjutkan pola pembangunan pemerintahannya yang berlangsung selama dua periode.
“Tentu arah politik relawan tidak bisa dipandang sekadar pragmatis, tetapi juga dapat memunculkan persepsi bahwa Ganjar tidak layak dianggap sebagai figur yang cocok melanjutkan pemerintahan Jokowi saat ini,” demikian Efriza menambahkan.
BERITA TERKAIT: