Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dikabarkan cocok jika dipasangkan dengan bacapres Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Menurut Mahfud, isu yang berkembang tersebut hanyalah bunga-bunga dari demokrasi di Tanah Air.
“Itu bunga-bunga demokrasi,†ucap Mahfud singkat kepada wartawan seusai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).
Sebelumnya, sosok Menko Polhukam Mahfud MD dinilai cocok mendampingi bakal capres (Bacapres) Anies Baswedan pada Pemilu 2024 terlontar dari Guru Besar Ekonomi Politik Universitas Paramadina, Didik J Rachbini. Kata Didik, pasangan Anies-Mahfud merupakan figur antikorupsi. Keduanya dinilai cocok jika berduet pada hajatan demokrasi lima tahunan.
“Mahfud MD bisa menjadi altenatif sebagai pendamping Anies dengan alasan yang sama, yakni antikorupsi. Pasangan Anies-Mahfud MD merupakan mesin double gardan untuk memberantas korupsi yang mendarah daging di negeri ini,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (10/4).
Sementara itu, wacana duet Ganjar dan Mahfud bermula mencuat dari pernyataan budayawan sekaligus pengamat politik Eros Djarot. Eros menilai, jika PDIP mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Ganjar dengan Mahfud dinilai masuk figur yang merepresentasikan sebagai pemberantas korupsi. Sehingga, duet Ganjar-Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan nantinya.
“Saat ini Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan koalisi kebangsaan maupun koalisi sebesar apapun, pasangan ini saya yakin akan jadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear," kata Eros dalam keterangan tertulis, Minggu (9/4).
BERITA TERKAIT: