“Pertama adalah rusaknya reputasi Indonesia. Buruknya nama Indonesia di dunia internasional, karena dianggap tidak punya komitmen,†kata Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/3).
Selain itu, AHY menyebut Indonesia merugi lantaran persiapan-persiapan yang telah dilakukan akhirnya mubazir. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kekecewaan para atlet terbaik Indonesia, suporter, dan pecinta sepak bola Indonesia.
“Betapa kecewanya atlet-atlet kita. Jangankan atletnya, keluarganya, kita semua sebagai suporter dan sebagai penggemar sepak bola nasional juga pasti tidak terima begitu saja," sesal AHY.
Selanjutnya, kata AHY, adalah kerugian materiil akibat dana negara yang telah dikeluarkan untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
“Ini kan semua sudah diperbaiki, sudah disiapkan, itu uang siapa? Uang negara, uang siapa itu? Uang rakyat. Jadi rugi lagi kita, sudah berapa stadion Indonesia yang dipersolek supaya jadi, supaya pantas dan siap menjadi tuan rumah tadi. Ya bukannya sia-sia, tapi itu kan dipersiapkan untuk perhelatan akbar dunia,†tegasnya.
Kerugian lainnya berupa potensi dan benefit atau keuntungan ekonomi yang bisa dihasilkan saat Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Tak hanya itu, upaya meningkatkan pariwisata dan UMKM yang dihantam pandemi pun tak bisa dilakukan.
“Bayangkan berapa negara yang akan datang. Belum lagi suporter dari negara lain di dunia yang ikut meramaikan untuk menonton. Jadi ada banyak potensi kerugian buat kita. Itu lapangan pekerjaan, penghasilan, devisa, itu macam-macam semuanya akan masuk ke kas negara juga,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: