Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Profesor Hikmahanto Juwana mengatakan, sikap itu menjadi tidak tepat karena seolah Indonesia melebih Palestina. Pasalnya, Palestina tidak keberatan dengan masuknya Tim U-20 Israel untuk berlaga di Indonesia.
"Ini mengingat Dubes Palestina untuk Indonesia telah mengatakan tidak mempunyai keberatan bila Timnas Israel datang bertanding di Indonesia," kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Senin (27/3).
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini menambahkan, penolakan sekelompok kalangan itu semakin tidak berdasar mengingat pada Maret 2022 telah diselenggarakan Sidang Majelis Uni Inter Parlemen ke 144 di Nusa Dua Bali yang salah satu delegasi yang hadir adalah Parlemen Israel.
"Lalu apa yang membedakan antara Tim Israel saat sekarang dengan Parlemen Israel saat itu? Bukankan Indonesia sebagai tuan rumah tidak memiliki kendali atas siapa yang diundang oleh penyelenggara event internasional, seperti FIFA ataupun IPU?" tegasnya.
Oleh karena itu, kata Hikmahanto, seharusnya sebagai tuan rumah, Indonesia mampu menerima siapapun yang berlaga di Piala Dunia U-20 termasuk tim dari Israel.
"Sepanjang Indonesia telah menyatakan diri bersedia menjadi tuan rumah maka Indonesia harus mengambil risiko untuk tidak menolak siapapun anggota dari penyelenggara event internasional," demikian Hikmahanto.
BERITA TERKAIT: