Hal itu disampaikan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat jumpa pers sesuai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Markas Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa (21/3).
“Dalam hal proporsional terbuka ataupun tertutup memang Golkar dan PBB itu beda pendapat dalam hal ini. Tapi perbedaan pendapat itu tidak menghalangi kita untuk silaturahim satu dengan yang lain,†ujar Yusril.
Namun begitu, pakar hukum tata negara itu menyebut pihaknya bersama Golkar tetap akan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini masih menguji materi atas gugatan sistem proporsional terbuka.
“Kita sama-sama sepakat kita serahkan ini kepada MK, apapun putusan MK itu kita patuhi dan kita laksanakan,†tuturnya.
Sebab, kata Yusril, baik Golkar maupun PBB itu sama-sama siap melaksakan Pemilu 2024 proporsional terbuka ataupun tertutup.
“Kedua partai sudah sama-sama pengalaman pernah ikut falam proporsional tertutup, Golkar bahkan lebih lama sistem tertutup, PBB ikut dalam Pemilu 1999, 2004, dan juga pernah ikut dalam sistem terutup dan sistem terbuka dari 2009 sampai dengan sekarang ini,†pungkasnya.
Turut hadir saat jumpa pers, Sekjen DPP PBB Afriansyah Noor dan jajaran DPP PBB. Kemudian, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin, Agus Gumiwang, Ahmad Doli Kurnia, dan politikus Golkar lainnya.
BERITA TERKAIT: