Mahfud tak menyoal sikap dari partai politik (parpol) yang didirikan oleh mantan Ketua MPR RI, Amien Rais ini. Namun, hal tersebut bisa berlaku apabila politik identitas dimaknai sebagai
high politics atau politik inspiratif, dan bukan justru politik elektoral.

“Seperti yang dikatakan Pak Amien Rais akan mengampanyekan politik identitas, (berpolitik) melalui masjid-masjid, itu tidak apa-apa,†ujar Mahfud saat ditemui di sekitar wilayah Slipi, Jakarta Barat, Jumat (24/2).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegaskan, gagasan Partai Ummat menjadikan tempat ibadah sebagai arena berpolitik juga mesti diluruskan.
“Menyatakan umat Islam agar menjaga NKRI ini bersama-sama, sebagai bagian dari politik inspiratif,†tuturnya.
Kendati begitu, Mahfud masih mempertanyakan gagasan politik identitas yang dibawa Partai Ummat dalam menjajaki kontestasi Pemilu Serentak 2024 ini, khususnya setelah ditetapkan sebagai perserta pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
â€Partai Ummat akan memperjuangkan politik identitas dan mempergunakan masjid-masjid sebagai tempat perjuangan. Itu apa artinya?†ucapnya tegas.
“Kalau diartikan lain, ya tidak usah dikampanyekan di masjid. Itu bagi kita paling tidak yang tergabung dalam golongan ahlussunah wal jamaah,†demikian Mahfud menambahkan.
BERITA TERKAIT: