Seperti halnya yang diduga dilakukan oleh calon peserta Pileg maupun Pilkada. Memasuki tahun politik, berbagai persiapan dimatangkan untuk meraih kemenangan. Di antaranya mencari bantuan kepada sosok tak kasat mata alias jin.
Alasan menggunakan jin, agar orang tersebut memiliki energi gaib agar bicaranya didengar dan didukung oleh masyarakat. Serta dapat mempengaruhi pilihan saat hari pencoblosan.
Sebagian orang percaya, jin memiliki energi besar yang dibutuhkan untuk memenangkan kontestasi politik. Energinya dianggap dapat masuk ke dalam pikiran orang yang akan memberikan suaranya.
Menurut anggota Komunitas Indigo Cirebon, Sampriatna atau yang akrab disapa Sam, biasanya hal yang berhubungan dengan gaib seperti meminta jabatan, karier, ada sistem timbal balik.
"Bisa saja terjadi, karena bekerjasama dengan jin, ada yang namanya sistem timbal balik. Karena setiap pertukaran itu tidak ada yang gratis," ucapnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (8/2).
"Orang sering tanpa sadar melakukan pertukaran dengan jin atau mahluk lintas dimensi dan itu berpengaruh dengan jiwanya sendiri maupun jiwa orang orang sekitarnya. Itu menurut saya, karena saya tidak tertarik dengan hal seperti itu," imbuhnya.
Namun perlu dipahami, lanjut Sam, jin bisa dijadikan alat politik untuk membantu mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh orang yang sudah dalam pengaruh energinya. Dan keberhasilan ritual ataupun perjanjian bisa dipastikan berpengaruh dengan tingkat keberuntungan seseorang.
"Karena yang namanya perjanjian atau pertukaran. Pasti ada poin saling menguntungkan. Atau pihak jin setidaknya lebih beruntung tentunya. Dan untuk mempengaruhi alam bawah sadar banyak orang diperlukan energi yang sangat besar," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: