"Saya kira harus diapresiasi siapa pun yang melakukan upaya-upaya pemberantasan maupun pencegahan tindak pidana korupsi, termasuk seperti yang dilakukan oleh Erick Thohir," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/1).
Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, apa yang dilakukan Erick Thohir dengan menggandeng Ketua KPK Firli Bahuri harus diapresiasi karena berusaha agar lembaga yang dipimpinnya terbebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Sebab bukan rahasia umum lagi, praktik cawe-cawe di perusahaan plat merah menjadi catatan negatif bagi pemerintahan.
"Ikhtiar yang dilakukan Erick untuk bersih-bersih di lembaga BUMN yang dipimpinnya merupakan langkah strategis yang harus mendapatkan apresiasi dari semua pihak," kata Saiful.
Kolaborasi dalam upaya mengusut tuntas korupsi di tubuh BUMN menjadi hal yang sangat krusial bagi keberlangsungan pemerintah dalam memberikan pelayanan yang semakin optimal kepada publik.
Oleh karenanya, Saiful mendukung penuh agar kolaborasi Kementerian BUMN dan KPK RI segera diwujudkan sesegera mungkin.
"Kerja sama sangat perlu disegerakan agar BUMN tidak lagi dikenal sebagai lembaga yang turut andil menyuplai korupsi di lembaga-lembaga strategis di Indonesia, sehingga Erick sebagai Menteri akan dikenang terobosannya dalam pengupayakan pemberantasan dan pencegahan korupsi di lembaga yang dipimpinnya," pungkas Saiful.
BERITA TERKAIT: