"Ada penurunan konsumsi 10 sampai 13 persen untuk BBM subsidi," kata Corporate Secretary PT Pertamina Niaga, Irto Ginting kepada wartawan, Kamis (22/9).
Saat ini, Pertamina menegaskan stok BBM subsidi masih aman hingga akhir tahun 2022. Dengan demikian, BBM subsidi pun akan tetap didistribusikan maksimal sesuai penugasan dan kuota yang ada.
Ia menegaskan BBM dalam negeri masih tergantung pada harga minyak dunia. Adapun faktor lain dalam menentukan harga adalah kurs dolar,
supply demand yang terlihat dalam angka publikasi
Mean of Platts Singapore (MOPS).
Soal
supply demand, ketika minyak mentah diolah, tidak semua bisa menjadi BBM. Di sisi lain,
demand BBM juga fluktuatif.
"Misal untuk daerah yang masuk musim dingin, mungkin akan membutuhkan BBM dalam jumlah yang berbeda," tutup Irto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: