Airlangga: Krisis Ajarkan Kita Membuka Peluang Akselerasi Transformasi dan Reformasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 23 Maret 2022, 10:38 WIB
Airlangga: Krisis Ajarkan Kita Membuka Peluang Akselerasi Transformasi dan Reformasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Pemulihan ekonomi nasional diyakini akan terakselerasi dan tumbuh lebih baik pada tahun 2022. Meski dengan berbagai kondisi tantangan dan peluang yang ada, optimisme tersebut tetap tinggi.

“Ekonomi Indonesia pada tahun 2022 diprediksi tumbuh di atas 5,2 persen (yoy). Berbeda dengan tren penurunan pemulihan ekonomi global, ekonomi Indonesia justru diharapkan lebih baik karena inflasi diperkirakan masih dalam rentang 3 persen ± 1 persen (yoy),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu (23/3).

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) berujar, suka tidak suka krisis telah memberi pelajaran kepada Indonesia untuk bisa lebih siap.

“Krisis telah mengajarkan kita betapa pentingnya membangun ketahanan, baik ketahanan kesehatan maupun ekonomi, khususnya di sektor pangan dan sektor energi,” imbuh Menko Airlangga.

Dari sisi kesehatan, pemerintah berupaya membangun ketahanan kesehatan, baik infrastruktur, SDM, maupun industri kesehatan. Pengawasan terus diperkuat guna mengantisipasi munculnya varian baru Covid-19.

Sementara itu, komitmen investasi pada pembangunan sistem kesehatan juga tercermin dalam implementasi APBN 2022. Pembangunan sektor kesehatan, kata dia, memiliki efek ganda terhadap ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

"Komitmen terhadap perbaikan sistem kesehatan akan meningkatkan kepercayaan dan kemampuan Indonesia dalam menghadapi risiko di masa mendatang,” lanjut Airlangga.

Dari sisi ketahanan pangan, pemerintah berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan melalui berbagai strategi yaitu, implementasi UU Ciptaker terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persertujan ekspor/impor; digitalisasi UMKM pertanian dan perikanan.

Kemudian pengembangan sistem logistik pangan bersinergi dengan BUMN; penguatan kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pangan; pembentukan BUMN Pangan; dan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Di sektor energi, krisis energi dunia menjadi peluang sekaligus mengafirmasi komitmen transisi dan investasi menuju energi baru terbarukan atau energi bersih.

Peluang tersebut muncul karena Indonesia memiliki potensi green energy, yaitu tenaga surya, angin, air, dan geothermal, yang apabila dikembangkan dapat mendukung ketahanan energi berbasis pulau yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.

“Krisis mengajarkan kita berbagai hal, termasuk membuka peluang mengakselerasi transformasi dan reformasi. Dengan kerja sama seluruh stakeholders, Indonesia terbukti mampu melewati dan beradaptasi dari krisis pandemi," tutup Ketua Umum Partai Golkar ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA