Aktivis Demokrasi USA: Baik Buruknya Pemilu ada di Tangan KPU dan Bawaslu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 03 Februari 2022, 14:14 WIB
Aktivis Demokrasi USA: Baik Buruknya Pemilu ada di Tangan KPU dan Bawaslu
Ilustrasi/Net
rmol news logo Baik buruknya pemilihan umum di Indonesia tergantung dari pihak penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Hal itu disampaikan Aktivis Demokrasi/Ex City Council, USA Chris Komari. Dia menegaskan KPU dan Bawaslu adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

"Pemilu tidak kredible dan berkualitas, itu yang salah adalah KPU dan Bawaslu, bukan undang-undangnya karena itu tanggungwab mereka," kata Chris kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/2).

Chris menambahka KPU bisa menjadikan pemilu lebih berkualitas dengan mengurangi jumlah TPS, perhitungan suara terbuka dan transparan.

"KPU tidak boleh melakukan pegumuman di pagi hari. KPU juga harus mau diaudit dan yang mau cari akses harus dikasih. KPU itu penyelenggara,diberi kuasa untuk menyelenggarakan pemilu, bukan penguasa pemilu," katanya.

Chris mengusulkan agar Komisioner KPU tidak mudah disuap atau dipengaruhi, keanggotaan KPU ke depannya sebaiknya terdiri dari professional yang diseleksi DPR dan perwakilan parpol seperti di Amerika Serikat.

"Jadi yang profesional diseleksi dpr dan wakil masing-masing partai, duduk sebagai wadah satu kesatuan, sehingga akan terjadi cek and balance dalam tubuh KPU. Sehingga KPU , sehingga akan sulit untuk disogok atau  dipengaruhi,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA