Hal ini menjadi tantangan berat bagi para partai politik Islam untuk dapat mewujudkan poros Islam.
Begitu yang dikatakan Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja dalam rilis survei Puspoll secara virtual bertema 'Menakar Peluang Capres 2024 dan Tantangan Poros Partai Islam', Minggu (23/5).
“Ini adalah tantangan sesuai dengan tema. Ini tantangan tersendiri bagi partai poros Islam di mana perspektif publik belum terlalu yakin, baru 50:50 yang mengatakan bisa terwujud atau tidak,†ucap Muslimin.
Muslimin mengurai, sebanyak 14,8 persen dari 1.600 responden pernah mendengar atau mengikuti pemberitaan, membaca terkait dengan wacana pembentukan poros Islam. Persentase tersebut menunjukkan rendahnya
awarness masyarakat meski wacana tersebut sudah bergulir dalam sebulan belakangan.
Muslimin melanjutkan, dari 14,8 persen responden yang sudah mendengar adanya poros Islam meyakini poros separuhnya mengaku tak yakin poros baru itu bakal terwujud dalam Pilpres 2024.
"Setelah dia mengatakan pernah mendengar, kita tanyakan lagi lebih lanjut 'Apakah anda yakin bahwa poros ini akan bisa terwujud atau tidak', sekitar 46 persen mengatakan yakin bisa terwujud. 46 persen responden tidak yakin terbentuk, dan 11 persen tidak memberikan penilaian terhadap poros Islam," tegasnya.
"46 persen yang mengatakan ini bisa terwujud itu dari perspektif publik. Jadi tentu ini tidak kemudian menjadi apakah ini bisa terjadi atau tidak, tentunya koalisi itu dibangun mungkin pada saat Pilpres,†katanya.
Puspoll Indonesia menyelenggarakan survei nasional preferensi politik masyarakat. Pengumpulan data dilakukan pada 20 sampai 29 April 2021 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1.600 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Survei ini menggunakan metode
multistage random sampling dengan
margin of error kurang lebih 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: