Begitu pandangan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo kepada redaksi, Jumat (23/4) soal desas-desus akan adanya reshuffle kabinet dan pertemuan Nadiem Makarim dengan Megawati Soekarnoputri belum lama ini.
"Dalam perspektif PDIP saya menduga, syarat yang utama adalah Nadiem harus tegas dan berani pasang badan untuk memasukkan kembali Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional," kata Karyono.
Dalam PP 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) terungkap bahwa Pancasila tidak menjadi kurikulum wajib di level pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Karyono, jika Nadiem mampu memegang teguh kontrak politik yakni kembali memasukan Pancasila sebagai kurikulum wajib kemungkinan besar akan didukung PDIP.
Tetapi sebaliknya, jika Nadiem tidak konsisten, tidak berani pasang badan memasukkan Pancasila ke dalam Standar Nasional Pendidikan maka PDIP pasti enggan mendukung Nadiem. Pancasila lah yang menjadi taruhan apakah PDIP mendukung Nadiem atau tidak," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: