Pandji membandingkan FPI dengan ormas Islam lain, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Kiai Fathurohman mengatakan, pernyataan Pandji yang menyebut NU dan Muhammadiyah adalah ormas elite tidak berdasar. Karena kedua ormas Islam terbesar ini sudah banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.
Dirinya meminta Pandji untuk berpikir objektif. Karena banyak hal yang dilakukan NU terutama para kiai kampung yang jadi ujung tombak dan bersentuhan dengan lapisan masyarakat paling bawah.
"Mulai dari hamil sampai nikah sampai hamil lagi, NU banyak terlibat mengurusi, dan masyarakat meminta tolong untuk itu," kata Kiai Fathurohman, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Selanjutnya, dia mencontohkan ada pelajar/siswa yang memiliki sikap nakal, seperti doyan tawuran atau sebagainya. Namun, bukan berarti semua pelajar itu jelek akhlaknya.
Sehingga menurutnya, penilaian yang dilakukan Pandji janganlah parsial atau memandang sebelah mata, akan tetapi haruslah komprehensif.
"Padahal banyak anak-anak Indonesia yang baik, berprestasi, harapan bangsa, coba kalau itu kita ekspos kebaikan para pelajar tersebut, tentu ceritanya lain. Jadi jangan menilai secara parsial tapi harus komprehensif," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.