Menurut pengamat politik Rico Marbun, dari beberapa nama yang beredar, sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai cocok untuk dipasangkan.
Penyatuan dua tokoh tersebut juga bisa berdampak postiif di tengah pembelahan di masyarakat yang masih terjadi pasca Pilpres 2019 lalu.
“Paket Ganjar-Anies ini hal bagus. Pembelahan seperti cebong kampret ini harus diselesaikan sejak lama. Kita bisa melihat dampak buruk dari pembelahan seperti di AS. Di Pilpres AS inilah baru kita bisa melihat ada pam swakarsa, bawa senjata otomatis sipil di mana-mana,†ujar Rico, Rabu (16/12).
Menurutnya, jika Anies dan Ganjar disatukan dalam paket pencalonan presiden 2024 mendatang akan meminimalisir pembelahan yang terjadi selama ini. Namun yang jadi persoalan adalah penentuan kursi capres dan cawapres.
“Hitung-hitungannya begini, siapa yang menjadi capres dan cawapres?†katanya.
Jika dilihat dari konstitusi di Indonesia, jabatan tertinggi adalah presiden meski wapres pun punya derajat yang tinggi di pemerintahan.
“Sekarang Anies Baswedan atau Ganjar (jadi capres)? Pak Ganjar sudah selesai (menjabat gubernur di 2024), Pak Anies juga sudah pernah jadi gubernur. Apakah dia maju terus saja atau jadi wapres, itu enggak gampang,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: