Terkait hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai persoalan kendaraan menteri ini harus dilihat secara objektif.
"Memang mobil yang dipegang oleh kementerian dan pejabat negara itu sudah bermasalah kondisinya," ujarnya saat ditemui di Gedung Lemhannas, Jakarta , Jumat (6/9).
Menurut Andre pembelian mobil baru itu haruslah mengedepankan efektivitas dan melihat dari sisi keadilannya. "Kita memang harus beli mobil baru agar tidak rusak dan layak pakai, tapi apakah harus mobil semahal diatas 1 miliar itu?" tanya Andre.
Andre menyatakan setuju dengan wacana pembelian mobil baru untuk pembantu Jokowi, tetapi tetap harus melihat kondisi keuangan negara yang dimiliki.
"Hutang kita tuh banyak. Kan bisa pake atau mobil yang harganya jauh lebih murah. Atau mungkin menteri kasih saja mobil Esemka," usul Andre.
Untuk diketahui iuran BPJS Kesehatan dan tarif listrik akan dinaikan pada awal tahun mendatang. Namun disisi lain pembantu Jokowi di Kabinet Kerja jilid II malah mendapatkan fasilitas mewah berupa mobil dinas baru Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: