"Saya mengecam statment 'ketum Golkar tong kosong nyaring bunyinya' yang dialamatkan Sirajuddin Abdul Wahab kepada Airlangga Hartarto," kata Muslim Jaya, Senin (26/8).
Menurutnya, tudingan Sirajuddin Abdul Wahab cenderung tendensus dan sangat mengandung ujaran kebencian yang membabi buta.
"Kita harus obyektif menilai kepemimpinan Airlangga Hartarto, jangan subyektifitas berlebihan," ujar Wakil Ketua PP Bakumham Partai Golkar ini.
Jelas Muslim Jaya, hampir 1,5 tahun kepemimpinan Airlangga Hartarto mampu membawa Golkar pada urutan kedua dalam perolehan suara pada Pemilu 2019. Padahal, selama ini prahara banyak menimpa Golkar.
Leadership, kemampuan merangkul semua pihak, serta tidak emosional adalah kunci utama Airlangga mampu menempatkan kader 85 orang di senayan.
Adapun terkait rapat pleno yang belum digelar, Muslim Jaya meminta semua pihak harus bersabar. Pasalnya, penetapan caleg terpilih saja untuk tingkat DPR dan masalah maslaah caleg di mahkamah partai belum selesai.
"Sebaiknya semua masalah caleg sudah selesai, dan saya kira DPP akan melaksanakan rapat pleno. Saat ini semua bidang sedang melakukan proses agenda program untuk dibawa ke rapat pleno DPP," tutupnya.
Politisi Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab sebelumnya mempertanyakan klaim petahana Airlangga Hartarto yang mengaku mendapatkan dukungan menjadi suara 92 persen untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Pasalnya, hingga kini DPP belum berani menggelar rapat pleno.
BERITA TERKAIT: