Jokowi Marah Listrik Mati Massal, Pengamat: Periode Kedua BUMN Harus Dibenahi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 05 Agustus 2019, 19:07 WIB
Jokowi Marah Listrik Mati Massal, Pengamat: Periode Kedua BUMN Harus Dibenahi
Presiden Jokowi/Net
rmol news logo Pemadaman listrik selama dua hari ini membuat Presiden Joko Widodo geram. Jokowi yang biasanya kalem, meluapkan kekesalannya saat mendatangi Kantor PLN Senin (5/8) pagi tadi.

Di hadapan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan di depan Plt. Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, Jokowi meminta permasalahan listrik ini tidak berlarut-larut.

"Orang listrik mati, ya wajar saja marah-marah , tetapi apakah cukup dengan marah? itu pertanyaannya," demikian yang disampaikan pengamat politik Ade Reza Hariyadi saat dihubungi Kantor Berita RMOL, Senin (5/8).

"Di periode kedua nanti, Jokowi mestinya menaruh perhatian khusus kepada BUMN khususnya disektor kelistrikan,"  tambahnya.

Di pemerintahan Jokowi tarif listrik mengalami kenaikan, yang seharusnya berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan PLN. "Tetapi nyatanya hak publik mendapatkan yang terbaik tidak terlaksana," imbuhnya.

Menurut Ade, kemarahan itu seharusnya disalurkan untuk membenahi BUMN dengan sungguh-sungguh. "Jangan dijadikan ajang membangun simpati publik dan citra politik sementara masalah klasik BUMN terabaikan," jawabnya.

Diketahui Jokowi geram dengan penjelasan Direksi PLN yang tampak tidak menyiapkan antisipasi kejadian  pemadaman listrik secara serentak. Hari ini pun PLN kembali melakukan pemadaman listrik secara bergiliran.  Bahkan terdapat beberapa wilayah yang dari kemarin hingga hari ini belum bisa  kembali menikmati aliran listrik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA