Golkar Sadar Coattail Effect Hanya Diraih Partai Asal Capres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 16 November 2018, 18:09 WIB
Golkar Sadar <i>Coattail Effect</i> Hanya Diraih Partai Asal Capres
Ahmad Doli Kurnia/Net
rmol news logo Daya tarik pilpres memang selalu lebih tinggi dibanding dengan pileg. Saat kedua pemilihan itu digelar serentak, maka fokus isu dan wacana yang berkembang lebih luas adalah tentang calon presiden dan wakil presiden ketimbang isu caleg dan partai politik.

Atas alasan itu, Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai pernyataan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah tepat.

SBY menilai, semua partai politik pasti mementingkan keselamatan partai masing-masing dalam mengarungi pemilu yang digelar serentak antara pilpres dan pileg.

Baca: SBY: Kalau Demokrat Terus Diributin, Kader Tidak Perlu Gusar!

“Pasangan calon presiden dan wakil presiden memang diusung oleh gabungan partai politik. Namun faktanya, figur si capres dan/atau cawapres tetap tidak bisa dilepaskan dari asal partai politiknya,” tuturnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/11).

Doli menerangkan bahwa asosiasi capres dan cawapres terhadap partai politik asalnya tidak terhindarkan. Fakta dari beberapa survei juga menunjukkan bahwa partai politik asal capres dan cawapres yang mendapat efek ekor jas atau coattail effect dari pencalonannya.

“Partai Golkar sejak jauh-jauh hari sadar betul akan hal itu. Itulah kenapa kami sedikit ‘insist’ (mendesak), bekerja sangat serius mendorong ketua umum kami, Airlangga Hartarto sebagai cawapresnya Pak Jokowi,” sambungnya.

Namun demikian, keputusan politik sudah diambil dan Golkar harus bertanggung jawab atas keputusan mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

“Partai Golkar konsekuen dan tetap konsisten dengan keputusannya sebagai partai politik pertama yang mengusung kembali Pak Jokowi sebagai calon presiden untuk masa bakti yang kedua, yang telah pula ditetapkan berpasangan dengan Pak Ma’ruf Amin,” tegas Doli.

Sekalipun efek pencalonan Jokowi kecil terhadap tingkat elektoral Partai Golkar, Doli menegaskan bahwa pihaknya sudah memiliki strategi mengantisipasi hal itu.

“Kami di Bidang Pemenangan Pemilu telah mengkalkulasi dan memiliki beberapa skenario sejak pertama kali kami mencalonkan Jokowi dan juga saat kami mendorong Pak Airlangga sebagai cawapres” tukasnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA