Pengamat: Hegemoni Amien Rais Di PAN Perlu Dibatasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Senin, 05 November 2018, 08:42 WIB
Pengamat: Hegemoni Amien Rais Di PAN Perlu Dibatasi
Amien Rais/Net
rmol news logo . Politisi senior PAN Amien Rais tampak mulai melakukan manuver untuk menempatkan putranya Ahmad Hanafi Rais sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan Taufik Kurniawan.

Demikian disampaikan pengamat politik Karyono Wibowo, kepada redaksi, Senin (5/11).

“Hegemoni Amien Rais sebaiknya dibatasi demi kebaikan PAN sendiri. Kiprah dan manuver politik Amien sudah meresahkan masyarakat pemilih termasuk pendukung PAN," ujar Karyono

Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) itu mengingatkan, jangan sampai Amien Rais menjadikan PAN sebagai partai keluarga dengan mendorong anaknya sebagai penerus posisi Taufik Kurniawan.

Menurut dia, jika Amien Rais melakukan hal tersebut, maka mencederai semangat demokrasi dan reformasi yang diklaim oleh PAN di awal reformasi 98.

"Yang menjadi pimpinan DPR harus sosok yang mumpuni, berkualitas dan berintegritas yang dipilih melalui mekanisme internal partai yang demokratis, bukan dengan cara-cara otoriter dan tekanan senioritas," tegas dia.

Selain itu, Karyono juga menyesalkan langkah Amien Rais sebelumnya yang mendatangi KPK setelah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dicekal.

Sebagaimana diketahui, KPK menetapkan Taufik Kurniawan dan Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo sebagai tersangka. Taufik diduga menerima sekurang-kurangnya Rp 3,65 miliar dari Yahya Fuad selaku Bupati Kebumen. Fuad memberikan suap itu kepada Taufik terkait perolehan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pada APBN-P 2016.

KPK kemudian memanggil Taufik sebanyak dua kali untuk diperiksa, tapi dia tak hadir. Lewat pengacara, dia pun meminta penjadwalan ulang pada 8 November 2018. Namun Taufik tiba-tiba hadir di gedung KPK pada Jumat (2/11). Setelah diperiksa KPK, Taufik akhirnya ditahan. Dia sempat berbicara tentang rekayasa manusia saat menuju mobil tahanan.

Sambung Karyono, langkah Amien Rais seolah-olah tidak menghargai KPK. Tak hanya itu, langkah Amien juga bisa dinilai publik sebagai bentuk intervensi hukum

"Kesannya Amien Rais tidak menghargai KPK sebagai lembaga penegakan hukum. Saya juga mencurigai hal itu (datangi KPK) hanya sandiwara untuk menutupi ambisi Amien Rais untuk menempatkan anaknya di pimpinan DPR," pungkas Karyono. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA