"Kita menuju kepada masa-masa optimisme, masa-masa
positive thinking, energi kita habiskan untuk membangun persaingan, membangun daya saing, membangun produktivitas," kata Jokowi sapaan akrab kepala negara saat membuka Kongres Nasional XI Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), di Hotel The Rich Jogja, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu siang (29/8).
Dalam kongres yang dihadiri sekitar 3.000 mahasiswa itu, Jokowi mengingatkan bahwa optimisme itu harus terus dibangun karena Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-4 di dunia pada tahun 2045.
Jokowi lantas menunjuk hasil perhitungan dari berbagai lembaga seperti McKinsey Global Institue, Bank Dunia, IMF, hingga Bappenas, untuk memperkuat pernyataannya itu. Tapi dia mengakui, hal ini tidak mungkin tercapai kalau malas-malasan, senang instan, dan tidak bekerja keras.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak anak-anak muda ini untuk terus bekerja keras, produktif, dan memiliki disiplin yang tinggi. Menurutnya, itulah kunci untuk menjadi negara maju dan bersaing dengan negara lain.
Selain itu, Jokowi juga memaparkan dua hal yang menjadi faktor fundamental untuk meningkatkan daya saing bangsa, yaitu pembangunan infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).
"Tidak ada yang lain, ini sangat
basic sekali kalau kita ingin berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Tanpa itu, lupakan yang namanya bersaing," paparnya.
Di penghujung sambutannya, Jokowi mengajak para mahasiswa ini untuk terus membangun persaudaraan, persatuan, dan kesatuan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, yang akan melemahkan potensi dan kekuatan bangsa.
Seperti dalam keterangan yang diterima redaksi, ikut mendampingi Jokowi antara lain Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
[rus]
BERITA TERKAIT: