Kerusuhan Mako Brimob Tantangan Moderasi Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 09 Mei 2018, 20:45 WIB
Kerusuhan Mako Brimob Tantangan Moderasi Islam
Nasyirul Falah Amru/Net
rmol news logo Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas gugurnya lima anggota Polri dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Organisasi sayap keislaman PDI Perjuangan ini mendukung penuh upaya aparat kepolisian untuk memberantas terorisme.

Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru menegaskan, aksi terorisme dalam bentuk apapun tidak pernah dibenarkan dalam ajaran agama termasuk Islam.

"Islam itu agama cinta damai. Kalau aksi terorisme di Mako Brimob membawa-bawa ajaran Islam, disebut jihad dan sebagainya, jelas itu salah kaprah," ujar Falah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/5).

Kasus Mako Brimob menunjukkan bahwa moderasi Islam untuk mencegah tumbuhnya paham radikalisme di Indonesia masih menjadi tantangan bagi seluruh anak bangsa.

"Mari kita semua anak bangsa bergandeng tangan untuk terus memerangi radikalisme dengan kembali pada ajaran Islam yang menebarkan perdamaian dan menjadi rahmat bagi semesta alam," ujar anggota DPR ini.

Falah menambahkan, proses moderasi Islam untuk mencegah radikalisme harus dimulai sejak dini, bahkan di bangku kuliah. Sebab, menurut penelitian Badan Intelijen Negara, 39 persen mahasiswa di Indonesia telah berpaham radikal.

"Generasi millenial bangsa ini harus menjadi aktor-aktor penggerak bangsa saat Indonesia mengalami bonus demografi 2030. Bukan menjadi penghancur bangsa dengan paham radikalisme yang telah menyusupinya," kata Falah mengingatkan. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA