"Bagaimana mungkin HT dikatakan menakut-nakuti atau mengancam sementara HT tidak memiliki kapasitas apapun," kata Hary melalui rilis pers, Selasa (20/6).
Menurut Hary, sebelum masuk kepada substansi kalimat di SMS ataupun WA dimaksud, harus dilihat dulu kapasitasnya. Sebagai ketua umum partai, Perindo masih tergolong baru yang belum memiliki anggota dewan. Atau dikatakan sebagai pengusaha dan pimpinan MNC Group juga tidak dalam kapasitas memiliki kekuasaan.
"Kalimat di atas disampaikan sebagai alasan yang melatarbelakangi HT masuk ke dunia politik dengan aspirasi menjadi pemimpin. Tapi ini belum terjadi," tegasnya.
Jika pun menjadi pemimpin, ia ingin menerapkan penegakan hukum yang baik dengan memberantas oknum-oknum yang semena-mena, transaksional, dan abuse of power.
"Penjelasan ini penting karena ahli bahasa biasanya hanya melihat isi dari SMS/WA, tanpa mempertimbangkan kapasitas dari yang membuat SMS/WA," tandasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: