Jembatan itu mempunyai nilai filosofis sebagai simbol persatuan. Presiden Soekarno menyamakan dengan fungsi "Suh" (pengikat sapu lidi) yang menyatukan batang-batang lidi menjadi sapu yang kokoh dan kuat. Selain itu, Jembatan Semanggi merupakan bagian dari infrastruktur yang dibangun Pemerintah untuk mendukung Asian Games tahun 1962.
Kini, jembatan tersebut mengalami penambahan berupa pembangunan Simpang Susun Semanggi yang juga merupakan bagian dari infrastruktur penunjang Asian Games ke-18 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang tahun depan.
"Simpang Susun Semanggi mengurangi 30-40 persen kemacetan yang ada, dan juga tidak mengubah karakter kesejarahan dari Jembatan Semanggi yang melegenda," tutur Presiden Joko Widodo saat meninjau pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Kamis (23/2).
Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, anggota komisi V DPR RI, Nusyirwan Soejono, dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Simpang Susun Semanggi memiliki panjang 1,8 km, dan ditargetkan sudah bisa dipakai dan diresmikan pertengahan tahun ini.
"Ini menjadi salah satu solusi bagi kemacetan di Semanggi yang sudah bertahun-tahun dirasakan, baik pagi, sore, malam, karena semua jalan masuknya ke titik sentral Semanggi ini," tambah Presiden.
Dikerjakan oleh BUMN PT. Wijaya Karya, Presiden mengapresiasi kecepatan pembangunan dan biaya konstruksi yang efisien, yakni sebesar Rp 360 miliar.
"Saya acung jempol kepada cara kerja cepat PT Wijaya Karya dalam menyelesaikan Simpang Susun Semanggi ini," kata Jokowi.
Melihat perkembangan pembangunan yang begitu cepat, Presiden optimis proyek pengembangan simpang susun sudah bisa dioperasikan pada pertengahan tahun ini.
"Nanti diresmikan Juli atau sebelum 17 Agustus 2017," mimpinya.
Simpang Susun Semanggi terbagi menjadi dua Ramp. Ramp 1, bagi kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M tidak perlu berbelok melewati kolong Semanggi tapi bisa langsung naik Simpang Susun yang mengarah ke Blok M.
Ramp 2, bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Thamrin, tidak perlu berbelok melewati kolong, karena bisa langsung naik ke Ramp 2 Simpang Susun yang mengarah ke Thamrin.
Panjang Ramp 1 adalah 796 meter dan Ramp 2 sepanjang 826 meter. Nantinya tidak lagi terjadi pertemuan pengendara dari Jalan Gatot Subroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan yang sering membuat lalu lintas tersendat.
[ald]
BERITA TERKAIT: