Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setelah Indomie, Kini Mie Sedap Merambah Senegal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 06 Februari 2017, 06:58 WIB
Setelah Indomie, Kini Mie Sedap Merambah Senegal
rmol news logo Setelah Indomie, produk mie instan nasional lainnya "Mie Sedap" juga telah merambah Senegal.

Dalam pameran dagang internasional di Kaolack (Foire Internationale de Kaolack/FIKA), salah satu provinsi dari negara yang terletak di ujung paling barat di benua Afrika tersebut, stand pameran KBRI Dakar tidak henti-hentinya diramaikan pengunjung yang ingin mencoba kelezatan rasa Mie Sedap”.

Bahkan, Menteri Urusan Plan Senegal Emergent, Abdoul Aziz Tall, setelah membuka secara resmi ajang pameran dagang internasional tersebut menyempatkan diri berkunjung ke stand KBRI untuk mencicipi kelezatan Mie Sedap”.

Beberapa Kepala Perwakilan Asing di Senegal juga turut berkunjung ke stand KBRI dan mencicipi lezatnya rasa Mie Sedap” sekaligus mengucapkan selamat kepada Duta Besar RI Dakar, Mansyur Pangeran, atas terpilihnya Indonesia sebagai Tamu Kehormatan untuk Foire Internationale de Kaolack tahun 2018.

"Dengan terpilihnya Indonesia sebagai Tamu Kehormatan FIKA pada tahun 2018 dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mempromosikan berbagai produk kebanggaan nasional di Senegal," jelas Dubes Mansyur dalam rilisnya, yang diterima pagi ini.

"Mie Sedap" tersebut diimpor secara langsung oleh Serigne Mboup, seorang pengusaha sekaligus merupakan Ketua KADIN Senegal yang membawahi 14 KADIN Provinsi di Senegal.

Kedekatan antara Serigne Mboup dengan Indonesia merupakan peluang emas sekaligus pintu masuk bagi para pengusaha Indonesia untuk melakukan ekspansi ke Senegal.

Serigne Mboup yang juga memiliki perusahaan besar yang bernama CCBM Grup yang memiliki kemitraan dengan perusahaan-perusahaan ternama dunia seperti Samsung dan Volkswagen, juga mengimpor produk nasional So Klin” dan Santex”. Di Kaolack, iklan produk So Klin pun sangat mudah terlihat di papan-papan iklan pusat kota dan dinding-dinding di sekitar kawasan pameran.

Dubes Mansyur Pangeran menyatakan tujuan keikutsertaan KBRI Dakar pada FIKA ke-2 2017 ini adalah untuk mempromosikan berbagai produksi industri strategis dan produksi industri nasional Indonesia tidak hanya di ibukota tetapi juga di luar kota Dakar. Dubes Mansyur menegaskan bahwa KBRI juga membantu mempopulerkan "Mie Sedap" yang diimpor oleh Serigne Mboup.

Selain Mie Sedap, produk industri strategis yang dipromosikan pada pameran ini antara lain berupa brosur-brosur dari PT. DI seperti CN-235, N-219, PT. INKA, PT. Pindad, dan PT. Sritex. Sementara itu, barang-barang sampel yang dipamerkan antara lain produk dari PT. Gunung Subur (produk teh dan kopi), PT. Multistrada (produk ban Achilles), PT. Sentosa (produk alat pertanian dan traktor tangan), PT. Sinar Antjol dan PT. Sayap Mas(produk sabun/deterjen/lotion anti nyamuk), PT. Mayora Indah dan PT. TPS (kelapa goreng dan kelapa sawit), PT. Mikatasa Agung (produk lem dan cat), PT. Dragon (produk minyak/salep gosok anti nyeri, balsam) dan berbagai kain batik. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA