Kebersihan Gedung Kemenaker Kok Boros Amat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 30 Januari 2017, 10:55 WIB
Kebersihan Gedung Kemenaker <i>Kok</i> Boros Amat
Ilustrasi/Net
rmol news logo Anggaran pengadaan pemeliharaan gedung Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tahun 2017 ini dikritik tak masuk akal dan sangat boros.

Data  yang diperoleh Center for Budget Analysis (CBA) menunjukkan, untuk harga prakiraan sementara (HPS) mata anggaran ini, Biro Umum Kemenaker mengalokasikan sebesar Rp 4.832.981.051.

"Ini bisa juga karena kelebihan anggaran sehingga alokasi untuk kebersihan gedung harus mewah, dan fantastis," ujar koordinator Investigasi CBA, Jajang Nurjaman.

Alokasi anggaran sebesar itu dinilainya jelas sangat menyakiti hati rakyat.

"Atau mungkin bisa juga pihak Kemenaker membutuhkan banyak anggaran besar untuk bersih-bersih gedung mereka yang jorok dan kotor sehingga butuh biaya miliaran," sindirnya.

Selain pemborosan, lanjut Jajang, CBA menilai lelang pemeliharaan kebersihan gedung Kemenaker ini juga janggal. Perusahaan pemenang lelang PT. Faradha Cakra Buana, yang beralamat Jalan Raya Tengah No.39 Rt.003/012 kelurahan Gedon, Kecamata Pasar Rebo Jakarta Timur, menawarkan harga terlalu tinggi yakni Rp 4.670.984.399.

Ia mencermati potensi kerugian negara bisa mencapai Rp 95.9 juta dengan dengan terpilih harga penawaran Faradha.

"Padahal, ada perusahaan yang penawaran lebih kecil dan murah tapi kok dikalahkan," cetus Jajang dalam keterangannya, Senin (30/1).

Karena itulah CBA, kata Jajang, meminta aparat penegakan hukum untuk membuka penyelidikan proyek kebersihan gedung di Kemenaker tersebut.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA