Hal ini terkait penolakannya yang keras terhadap aturan dalam UU Pilkada yang memaksanya cuti sepanjang kampanye Pilkada Jakarta. Bahkan, Ahok berencana mengajukan judicial review UU Pilkada ke Mahkamah Konstitusi.
Berdasar catatan pemberitaan media massa, sikap Ahok saat ini sangat berbeda dengan retorikanya ketika menjadi Cawagub dari Partai Gerindra, di Pilkada Jakarta tahun 2012 lampau.
Saat itu, Ahok menuntut cagub incumbent, Fauzi Bowo, mengambil cuti kampanye. Alasannya sangat populis, agar tidak ada cagub yang menggunakan fasilitas negara. Secara heroik kala itu Ahok mengaku ingin menjadikan Jakarta sebagai contoh di mana para calon gubernurnya taat aturan.
Mengapa kini Ahok berubah?
"Ahok lupa ingatan atas dasar prinsip sehingga ia meminta incumbent cuti pada 2012 lalu," ujar Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Heriandi Lim, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu.
Heriandi mempertanyakan kepentingan apa yang ingin dipertahankan Ahok lewat perlawanannya terhadap aturan cuti kampanye.
Memang diketahui, untuk Pilkada 2017 sesuai UU Pilkada, keharusan cuti incumbent berlaku selama masa kampanye. Jadwal masa kampanye di DKI Jakarta mulai 26 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Sementara Ahok mengklaim tetap ingin mengawal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama DPRD DKI.
"Apa yang diperjuangkan Ahok agar penjabat tidak harus cuti? Ingat, Pemprov itu bukan
single person tapi kumpulan kontrol sistem pengorganisasian agar bergerak semua," jelasnya.
"Kalau ketakutan Ahok terkait pembahasan APBD, berarti selama ini dia tidak membangun sistem. Padahal aturan cuti kampanye berlaku di seluruh Indonesia," lanjut dia.
Heriandi mengutip teori dari Abraham Lincoln yang sering diutarakan Ahok sendiri, yaitu "jika Anda ingin menguji karakter sejati pria, beri dia kekuasaan".
Karakter Ahok saat ia sudah duduk di kekuasaan sekarang menunjukkan kualitas sebenarnya dari Ahok. Semua aturan yang Ahok pikir akan mengganjal langkah politiknya pasti ia lawan.
"Ahok yang sudah ada di kekuasaan berbeda dengan Ahok sebelum di kekuasaan," sindir Heriandi.
Dia berharap, Ahok bekerja maksimal di sisa masa jabatannya ketimbang terus sibuk politik pencalonannya.
[ald]
BERITA TERKAIT: