"Menurut hemat saya, itu kontraproduktif dengan roh demokrasi," kata politisi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin, kepada wartawan, Rabu (29/7).
Politisi yang akrab dipanggil Kang TB ini mengatakan, demokrasi telah memberi ruang dan memberi kesempatan kepada warga negara untuk ikut dipilih sebagai kepala daerah. Jika kemudian yang muncul dalam proses menuju Pilkada hanya satu pasangan, maka demokrasi juga tidak bisa memaksa orang lain untuk ikut maju menjadi kompetitor.
"Dapat dibayangkan kalau beberapa tahun ke depan calonnya tunggal, maka pemerintahan pun tidak akan terbentuk dan ini merugikan rakyat setempat," tegas anggota Komisi I DPR RI ini.
Menurut Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini, seharusnya KPU membiarkan calon tunggal maju dan dipilih oleh rakyat. Berapapun suara yang calon dapatkan akan membawa pasangan itu menuju pelantikan sebagai kepala daerah.
"Ini supaya pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Di beberapa negara maju tetap berlaku seperti itu. Malah, di beberapa negara maju, calon tunggal langsung dilantik," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: