Relawan Jokowi Masih Persoalkan Keberadaan Velix di Kementerian PU-Pera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 28 Juli 2015, 12:46 WIB
velix wangai/net
rmol news logo Kabar adanya orang yang pernah terkait dengan pimpinan tabloid kontroversial, Obor Rakyat, di dalam jajajaran pimpinan salah satu BUMN, segera diluruskan oleh Kementerian BUMN.

Kementerian BUMN menanggapi kemarahan kelompok Relawan Jokowi di Pilpres 2014 terkait keberadaan Velix Vernando Wanggai, eks Staf Khusus Presiden era SBY, yang pernah menjadi atasan dari pemimpin redaksi Obor Rakyat, sebagai Komisaris di PT. Aneka Tambang.

"Terkait dengan pemberitaan di beberapa media massa tentang posisi Velix Vernando Wanggai di BUMN PT Aneka Tambang (Antam) maka dengan ini saya mencoba meluruskan informasi di berbagai media tersebut" ujar Sesmen BUMN, Imam Apriyanto Putro, dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi (Selasa, 28/7).

Menurut Sesmen BUMN, posisi Velix di Antam sudah ada sejak era SBY, tepatnya  dalam RUPS tanggal 30 April 2013, dan bukan posisi baru yang diangkat Menteri Rini Soemarno.  

"Pada RUPS tersebut ada dua orang Komisaris yang diganti yaitu Bambang Brojonegoro dan Burhan Muhammad dan digantikan oleh Robert A Simanjuntak dan Velix Vernando Wanggai," jelasnya.

Ditambahkan, dengan demikian, Velix Vernando Wanggai bukan dipilih dalam RUPS  tanggal 31 Maret 2015, melainkan hanya melanjutkan masa kerjanya yang belum berakhir.

Namun bagi kalangan pendukung Jokowi, penjelasan Kementerian BUMN soal keberadaan Velix belum memuaskan. Nyatanya, yang bersangkutan baru-baru ini diangkat menjadi Kepala Biro Komunikasi Publik di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Seperti diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, melantik 34 pejabat eselon II di Kementeriannya, termasuk Velix Wanggai, pada Selasa 16 Juni lampau.

Sebelumnya, keberadaan Velix sebagai Komisaris di Antam tidak hanya memicu kemarahan sejumlah relawan Jokowi di Pilpres silam, tetapi juga politisi partai pendukung Jokowi-JK.

Bahkan politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, yang kini menjadi staf khusus Kepala Bappenas, mencium ada kecenderungan sabotase untuk meloloskan agenda di luar agenda presiden.  [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA