Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MENANTI KABINET JOKOWI-JK

Jokowi Kudu Lihat Kapabilitas, Bukan Popularitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 14 September 2014, 12:24 WIB
Jokowi Kudu Lihat Kapabilitas, Bukan Popularitas
rmol news logo Pakar politik Prof. Asep Warlan Yusuf mencatat setidaknya ada empat syarat menteri yang pernah disampaikan Presiden terpilih Joko Widodo. Keempat kriteria itu adalah berkomitmen pada visi-misi Jokowi-JK, bisa kerja sama, profesional karena ingin membentuk kabinet kerja, dan bukan karena mendukung Jokowi-JK pada pilpres kemarin.

"Empat kriteria yang disampaikan Jokowi ini sangat penting," jelas Prof. Asep (Minggu, 14/9).

Karena itu menurutnya, Jokowi harus konsisten dengan kriteria tersebut. Jokowi harus melihat rekam jejak, kapasitas, dan integritas sang calon, bukan berdasarkan popularitas karena sering tampil di media.

"Jangan dipilih hanya karena dia terkenal. Kita tidak percaya itu. Bisa saja dia tidak terkenal, tapi punya kapasitas dan integritas. Meskipun nanti harus ada penjelasan dari Jokowi kenapa dia dipilih. Jangan sampai orang-orang yang nggak jelas yang dipilih," katanya mengingatkan.

Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan ini mengingatkan hal tersebut terkait keberadaan polling-polling, termasuk berbagai usulan masyarakat terkait siapa yang layak menjadi menteri pada pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya hal itu baik karena akan memungkinkan Jokowi punya banyak pilihan sebelum memutuskan siapa yang akan menjadi menteri. Namun, Jokowi harus konsisten dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Sebagaimana diketahui, sejauh ini ada beberapa polling yang disebut-sebut berasal dari relawan Jokowi-JK yang memunculkan calon-calon menteri. Seperti Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Kabinet Rakyat, dan Kabinet Indonesia Hebat.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq, dengan melibatkan masyarakat akan menarik partisipasi publik pada penyusunan anggota kabinet.

Makanya, selain nama-nama lama yang memang sudah cukup lama diproyeksikan akan menduduki kursi menteri, ada juga nama-nama baru yang tak pernah terdengar sebelumnya, seperti Direktur Utama PT. Gendhis Multi Manis Kamajaya. Bahkan, bos pabrik gula yang memberdayakan petani tebu ini paling dijagokan menjadi Menteri Pertanian mengalahkan Ketua Harian HKTI Sutrisno Iwantono dan ekonom Iman Sugema versi Kabinet Indonesia Hebat.

“Kemunculan nama-nama baru ini menjadi penting dilihat, terutama di tengah komitmen Jokowi untuk menyusun kabinet yang profesional, bersih dan dapat bekerja optimal untuk bangsa," tandas Saiful Haq.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA