Dukungan itu disampaikan saat Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja bersama jajarannya bertemu dengan Yudo Margono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (6/4).
Menurut Bagja, dukungan keamanan dari TNI pada seluruh tingkat teritorial mulai tingkat Komando Rayon Militer (Koramil) sampai Komando Daerah Militer (Kodam) sangat membantu kinerja seluruh jajaran Bawaslu hingga Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam). Khususnya, dalam melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan Pemilu Serentak 2024, di daerah yang rawan konflik antar kelompok.
"Beberapa hal tersebut penting dilakukan untuk memperkuat pengamanan pelaksanaan pemilu di seluruh daerah di Indonesia, khususnya daerah yang rentan terjadinya konflik tinggi," kata Bagja.
Selain itu, Bagja juga mengatakan pada Panglima untuk melakukan sinkronisasi data terkait pengawasan Daftar Pemilih Tetap (DPT) anggota TNI yang masih aktif maupun yang telah purna tugas.
Sinkronisasi bertujuan untuk melakukan penguatan koordinasi terkait hak pilih warga negara yang sudah terdaftar sebagai pemilih. Sebab, berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu, masih ditemukan provinsi yang tidak ada perubahan alih status TNI/Polri.
Nantinya, poin hasil pertemuan disahkan melalui penguatan kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia melalui nota kesepahaman (MoU) terkait dengan netralitas TNI pada Pemilu Serentak 2024.
Dalam pertemuan ini, Yudo didampingi Asintel Panglima TNI, Asops Panglima TNI, Asrenum Panglima TNI dan Aster Panglima TNI.
Sementara Ketua Bawaslu didampingi anggota Bawaslu Totok Hariyono, Kepala Biro Fasilitasi Pengawasan Pemilu Asmin Safari Lubis, Kepala Biro Fasilitasi Penanganan Pelanggaran Pemilu Yusti Erlina, R. Alief Sudewo JF.
BERITA TERKAIT: