Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ini Bener Apa Hoaks?

10 Ulama Di Depok Diancam Dibunuh

Senin, 05 Maret 2018, 11:21 WIB
Ini Bener Apa Hoaks?
Foto/Net
rmol news logo Isu teror terhadap ulama muncul lagi. Kali ini berupa surat kaleng berisi ancaman pembunuhan terhadap 10 ulama di Kota Depok. Ini bener apa hoaks ya?

Ancaman itu tertulis dalam sebuah paket surat yang diterima penjaga keamanan di Perumahan Cluster Gardenia Grand Depok City, sekitar Jumat-Sabtu lalu. Surat itu, tertulis pengirim dari Keadilan Jaya Abadi, Jalan Malaka Hijau, Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Surat ditujukan kepada Ustad Shobur, salah satu ulama yang tinggal di Cluster Gardenia. Ternyata, surat itu berisi ancaman pembunuhan terhadap 10 ustad. Termasuk Shobur, yang ditulis peneror sebagai alamat tujuan surat.

Berdasarkan informasi yang berkembang, di surat itu tertulis dengan tinta merah 10 target penculikan tokoh agama yang ada di Depok. Diberikan keterangan, tanda (x) merupakan kode agar dibunuh secepatnya.

Berikut nama-namanya. KH. Qurtubi Nafis, KH. Abu Bakar Madris, Ust. Iwan Gardenia, Ust. Shobur Gardenia, Ust. Solihin Gardenia, Abi Zain bin Qasim Gardenia. Kemudian, KH. Riyono GGKocen, Ust. M. Syarif Hidayatulloh, KH. Ahmad Zaelani, dan Ust. Marzan.

Adanya surat kaleng itu diamini Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Putu Kholis Aryana. Ancaman itu membuat polisi meningkatkan pengamanan terhadap para ustad yang namanya ada di list surat kaleng. "Ancamannya akan di bunuh semua," kata Putu kepada wartawan, mengamini adanya surat kaleng terhadap 10 ulama Kota Depok, kemarin.

Polisi langsung melakukan penyelidikan dan mencari siapa pengirim surat kaleng itu. Sekaligus, melakukan langkah antisipasi dengan melakukan penjagaan ketat di Perumahan Cluster Gardenia Grand Depok City (GGDC), Kota Depok. "Saat ini aparat kepolisian dibantu satpam komplek sedang memperketat penjagaan disekitar komplek,"  katanya.

Putu menegaskan hingga kemarin pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebaran ancaman tersebut. "Sedang dalam penyelidikan oleh Polresta Depok," tegasnya. Kepolisian pun bergerak cepat mengungkap soal surat kaleng ini. Kemarin korps baju cokelat telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan masih meneruskan penyelidikan. Polisi juga telah memeriksa lebih dari lima saksi untuk mendalami dugaan ancaman ini. "Sudah lebih dari lima saksi yang telah dimintai keterangan. Kami juga sudah amankan suratnya dan masih kami teliti isinya," tuturnya.

Untuk mengantisipasi kejadian berulang, Putu mengatakan pihaknya melakukan giat patroli di perumahan tersebut. Patroli dilakukan oleh gabungan dari Polsek Sukmajaya, Polres Depok serta Tim Jaguar Polres Depok dan Brimob.

Polisi kini masih menyelidiki motif pengiriman surat kaleng tersebut. Ia meminta kepada para ulama agar tetap tenang dalam menanggapi peristiwa itu. "Pak Kapolres memerintahkan pengamanan dan patroli di sekitar TKP serta menjamin keamanan dan keselamatan para ulama. Para ulama juga dihimbau tetap tenang,"  pungkasnya.

Senada, Kapolres Depok, Kombes Polisi Didik Sugiarto menyatakan pihaknya akan terus gerak cepat mengungkap kasus ini. "Pasca ditemukan surat ancaman kepolisian segera bertindak cepat untuk melakukan langkah lidik guna mengungkap pelaku pengancaman tersebut," ujar Didik, di Depok, kemarin.

Selain itu kata dia, Polres Kota Depok dan Polsek Sukmajaya serta Pancorman Mas melakukan kunjungan dan silaturohmi ke para tokoh agama dan ulama yang namanya tercantum dalam surat ancaman. "Kami juga melakukan pengamanan para ulama," katanya.

Ia mengatakan Polri bersama-sama dengan TNI dan stake holder lainnya termasuk rekan-rekan awak media melakukan langkah-langkah untuk membuat tenang para tokoh agama yang diancam dibunuh dengan melakukan kegiatan kepolisian berupa kunjungan, silaturohmi, patroli dan penjagaan, dan juga membuat masyarakat tenang.

Masih di Depok, dugaan teror juga dialami pedangdut Rhoma Irama. Studio musik Ketum Partai Idaman itu ditembak orang tidak dikenal, Sabtu lalu. Hal itu dibenarkan anak Rhoma, Debby Irama. "Iya, ada penembakan," ujar Debby, kemarin.

Menurut Debby, peluru mengenai dinding studio. "Kena ke tembok, jatuhnya tembok aja. Ada satu lubang," ucapnya. Saat penembakan terjadi, Rhoma sedang tak berada di studio tersebut. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA