"Padahal, indikasi adanya serangan di Jakarta pasca teror di Paris dan Istanbul sudah cukup kuat," kata Dimas di Jakarta, Kamis (14/1).
Dimas Oky menilai fragmentasi elit di tubuh pemerintahan dan kegaduhan politik menyebabkan lemahnya kewaspadaan dan ketahanan nasional serta berkurangnya koordinasi antar institusi yang berwewenang.
Menurutnya, dalam perspektif kepemimpinan dan manejemen krisis, respon negara yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk merespon situasi krisis.
"Negara harus mampu menjelaskan sekaligus menenangkan publik bahwa negara tidak bisa dikalahkan oleh aksi terorisme," ujar Dimas Oky.
Dia juga menilai sudah menjadi tugas negara untuk mampu melindungi keselamatan rakyat termasuk kebebasan sipil dan demokrasi.
"Respon negara harus kuat, para pemimpin jangan terfragmentasi dan respon kepemimpinan nasional harus tegas dalam menumpas aksi terorisme. Intinya, rakyat jangan takut atau ditakut-takuti oleh aksi terorisme seperti ini," pungkas Dimas Oky.
[rus]
BERITA TERKAIT: