Li Na mendarat mulus ke partai puncak usai mengubur impian petenis belia, Eugenie Bouchard di Melbourne Park dengan skor 6-2, 6-4, kemarin.
Baru 14 menit set pertama berjalan, Li Na sudah unggul 5-0 atas lawannya. Bouchard sempat coba membalas di game keenam dengan melakukan break dan memaksimalkan game servisnya, tapi Li Na bermain lebih agresif. Beberapa pukulannya tidak mampu dibalas dengan baik oleh Bouchard. Sebaliknya, pukulan-pukulan Bouchard, mudah dapat diantisipasi Li Na.
Wakil dari Asia itu tetap mampu merebut set awal dalam waktu 28 menit. Alhasil, petenis yang sudah tiga kali masuk final Australian Open itu mampu menutup set pertama dengan skor telak 6-2.
Di permulaan set kedua Bouchard sudah menemukan ritmenya dan memimpin 2-0 atas Li Na. Namun, Li Na yang lebih pengalaman dengan cepat bisa menyamakan jadi 2-2.
Bouchard mulai aktif menciptakan poin. Namun Li Na mampu menjaga performa sampai menutup permainan lewat sebuah pukulan cross court dengan kedudukan akhir 6-4.
“Aku ingin menjadikannya sebagai titik tolak, dan terus berlatih dan meningkatkan keterampilan. Sudah pasti aku akan meninggalkan turnamen ini dengan kepercayaan diri,†kata Li Na dikutip
Reuters.Sedangkan bagi Bouchard, kekalahannya atas Li Na kecewa. Apalagi kali ini adalah pengalaman pertama dapat bermain menghadapi Li Na di Semifinal Australia Open. “Aku tidak pernah puas dengan kekalahan. Aku selalu kecewa. Aku selalu ingin maju lebih jauh dan lebih baik,†sesalnya.
Namun kekecewaan Bouchard sedikit terobati, karena sebelum bertanding dia mendapatkan motivasi dari penyanyi idolanya, Justin Bieber. “Tentu saja saya senang. Itu membuatku antusias.â€
Li Na harus menyiapkan dirinya pada pertandingan final ketiga kalinya di turnamen ini. Di partai puncak, dia sudah ditunggu Dominika Cibulkova. Wakil dari Asia itu berharap dapat menyabet gelar juara Australia Open. Kegagalan menundukkan Victoria Azareka pada musim lau menjadi pelajaran penting baginya. “Saya akan berusaha untuk melangkah lebih jauh,†ungkap Li Na.
Dominika Cibulkova, calon lawan Li Na di final nanti tak bisa dipandang sebelah mata. Petenis asal Slovakia itu tampil liar dengan terus menekan kala menghadapi Agnieszka Radwanska dan sukses keluar sebagai juara.
Dalam pertandingan semifinal yang berlangsung selama 1 jam dan 10 menit, unggulan 20 itu tampil dominan atas Radwanska.
Pada set pertama, Cibulkova membuat lawannya tak berkutik sama sekali. Deras dan keras pukulannya langsung mematahkan servis Radwanska. Cibulkova dengan cepat menambah poin dan mengunci set pertama dengan skor 6-1.
Set kedua permainan juga tidak jauh berbeda. Radwanska sangat sulit membuat perlawanan. Cibulkova terus mendominasi pertandingan dan sukses mendulang poin dengan mudah 6-2.
Cibulkova pun langsung melempar raketnya ke udara guna merayakan keberhasilannya melaju ke final grand slam untuk pertama kalinya, setelah semifinal Prancis Terbuka 2009.
Usai pertandingan Cibulkova membeberkan, kunci keberhasilannya kali ini sama seperti penampilannya kemarin, yakni fokus dan persiapan matang. “Saya hanya mencoba membuang perasaan akan kalah. Saya sudah berjanji untuk lebih baik dari kemarin,†katanya dikutip
wtatennis.com.Sedangkan, Radwanska tak bisa menutupi rasa kesal atas kekalahannya. Dia merasa seperti “seorang ibu-ibu†dan bermain sangat lamban dalam pertandingan tersebut. Ia menyalahkan dekatnya jadwal pertandingan setelah ia harus menguras tenaga saat menyingkirkan juara bertahan Victoria Azarenka di babak perempat final, Rabu lalu.
Hasil undian memang mengharuskan pemenang pertandingan perempat final antara Radwanska dan Azarenka berlaga di babak semifinal pada hari berikutnya.
Radwanska memang harus bermain panjang sejak babak awal. Ia menyingkirkan Yulia Putintseva dan Anastasia Pavlyuvchenkova lewat pertarungan tiga set. “Bagaimanapun kami ini manusia dan bukan mesin,†sesalnya. ***
BERITA TERKAIT: