.Inter Milan membawa pulang satu angka dalam laga lanjutan Seri A, di Stadion Olimpico, kandang AS Roma. Satu gol dari pemain asal Argentina, Rodrigo Palacio menyelamatkan Inter dari kekalahan dini hari kemarin WIB.
Meski imbang 1-1, pelatih InÂter, Andrea Stramaccioni tetap puas. Karena, katanya, Inter seÂdang krisis lini depan.
“Mereka memulai pertandiÂngÂan dengan sangat kuat dan memÂbuat kami dalam tekanan hebat sejak menit ke-20 babak pertaÂma. Setelah jeÂda, saya baru meliÂhat Inter yang bagus dan saya piÂkir imbang adaÂlah hasil yang adil. Ya, kami merasakan betul abÂsennya para penyerang,†ujar Stramaccioni seperti dilansir FootÂball Italia.
Lebih jauh, Strama juga mÂeÂmuji kualitas pemain dan pelatih Roma.Tekanan-tekanan yang diÂalami Inter ketika melawat ke OlimÂpico, bagi Strama dikarenaÂkan meratanya kualitas dari peÂmain hingga pelatih kubu Srigala Roma.
“Potensi Roma di kandangnya sendiri sangat besar, itu karena keberadaan Coach Zdenek ZeÂman serta kualitas pemain-peÂmain yang mereka punya,†sahut StraÂÂmaccioni.
Dalam pertandingan tersebut, banyaknya pemain yang cedera membuat Strama berani meÂmainÂkan salah satu peÂnyerang mudanya, Marko LivaÂja. PenamÂpilan Marko saat melaÂwan SrigaÂla Roma adalah debut pertamaÂnya menjadi starter di Seri A.
“Saya memilih dua gelandang yang bisa berlari lebih banyak, karena kami butuh kecepatan unÂtuk menantang gelandang-geÂlanÂdang tengah Roma. Cambiasso pemain yang penting buat kami, tapi untuk pertandingan ini saya membuat keputusan lain. Livaja tampil hebat dan nyaris menceÂtak sebuah gol spektakuler,†samÂbung pelatih muda ini.
Pertandingan berjalan menaÂrik. Sebagai tuan rumah Roma meÂnÂdominasi perÂmainan. Baru 10 meÂnit baÂbak pertama berjaÂlan, Pablo OsÂvalÂdo berhasil merobek jala InÂter. Sayang wasit mengaÂnulir gol tersebut karena Osvaldo terlebih dahulu terjebak off side.
Gol yang diharapkan tuan ruÂmah akhirnya tiba setelah gelanÂdang plontos mereka Bradley diÂlanggar oleh Andrea Rannochia di kotak tabu. Mengenai hal ini, Rano meÂngaku kecewa lantaran dia tiÂdak merasakan bahwa itu tidak layak untuk penalti.
“Penalti? Kontak yang saya rasakan adalah dari lutut ke keÂpaÂla saya. Saya kira itu bukan peÂnalti. Tapi wasit mengatakan saÂya menyentuhnya,†gerutunya usai pertandingan.
Apapun itu, maju sebagai sang eksekutor adalah “Si Pangeran Roma†Francesco Totti. Dengan teÂnang Totti mengirimÂkan bola ke dalam gawang Inter. 1-0 bagi Roma.
Menjelang turun minum Inter membalas. Walter Gargano yang masuk ke dalam kotak penalti mengirimkan umpan kepada PaÂlacio yang kemudian sukses menyaÂrangÂkan bola ke gawang Mauro Goicoechea. Skor 1-1 meÂnuÂtup babak pertama.
Di babak kedua Roma yang ingin meraih tiga angka, terus ‘bluÂsukan’ ke daerah Inter. NerÂrazzurri dipaksa bermain seÂteÂngah lapangÂan. Meski demikian tak ada satu gol pun tercipta. Satu-satunya peÂÂluÂÂang emas hadir dari kaki Erik Lamela, sayang dia yang sudah face to face dengan Samir HanÂdaÂnovic gagal memaksimalkan peÂluang. Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: