Sejak masuk Islam pada tahun 2005, karir Mohammad Yousuf seÂbagai atlet kriket Pakistan seÂmakin bersinar. Puncaknya, saat ia memecahkan rekor mencetak skor dalam setahun musim perÂtandingan.
Atlet yang sebelumnya meÂmeÂluk agama Kristen ini mengakui bahwa agama barunya memÂbeÂriÂnya spirit baru dan memberikan ketenangan dalam hidupnya. LeÂlaki yang sekarang berusia 37 taÂhun itu mengatakan, keyaÂkiÂnanÂnya akan pertolongan Allah SWT menjadi katalis kesukÂseÂsannya di cabang olahraga kriÂket, dan mampu mengangkat citÂra tim naÂsional Pakistan.
“Hanya dengan pertolongan Allah saya bisa mencapai ini semua,†ujar Yousuf
Sebelum memeluk Islam, YouÂÂsuf bernama Youhana, ia meÂrubah namanya saat ia meÂmutusÂkan mengucapkan dua kalimat syahadat. Yousuf merasa Allah Swt. memudahkan karirnya di cabang olahraga ini, karena seteÂlah menjadi seorang muslim, YouÂsuf banyak mencetak skor yang membawa kemenangan bagi tim kriket Pakistan.
“Perpindahan agama saya teÂlah memberinya kekuatan unÂtuk lebih fokus saat berada di laÂpaÂngan. Saya punya uang dan poÂpuÂlaritas. Tapi saya selalu meÂrasa gelisah,†ujarnya.
Ketenangan itu didapatnya seÂtelah ia rutin melaksanakan salat lima waktu. “Menunaikan salat lima waktu sehari, membuat Anda disiplin dan kedisplinan itu akan terbawa saat bertanding di lapangan,†tukas Yousuf.
Pelatihnya, Bob Woolmer meÂngakui bahwa agama baru yang dianut Yousuf, membantunya unÂtuk memperbaiki teknik puÂkuÂlannya dan membangun kekuaÂtan mentalnya.
“Islam telah membantunya untuk fokus pada ketrampilanÂnya dan memberik bentuk bagi pola latihannya,†kata Woolmer.
“Tak ada keraguan, keislaman Yousuf telah mendorongnya pada sikap yang lebih tenang daÂlam menghadapi situasi apaÂpun,†sambung Woolmer, tanpa mengabaikan bahwa Yousuf memang atlet kriket yang berÂbakat. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: