Perjalanan kedua kubu ini begitu mudah. Langsung tampil di semifinal, kedua tim dengan mudah menaklukkan lawanÂnya. Santos menakÂlukÂkan tim penuh kejutan, Kashiwa Reysol, yang merupakan wakil dari Jepang selaku tuan rumah. Sedangkan Barcelona mempeÂcunÂÂdangi juara Asia Al Sadd emÂpat gol tanpa balas.
Siapa pemenangnya? 50:50. Barca mempunyai banyak peÂmaÂin kelas dunia, salah satunya Lionel Messi. Namun Santos puÂnya banyak pemain muda berÂtalenta, seperti Neymar dan HenÂrique Ganso.
Santos memiliki reÂkor yang cukup bagus saat keÂjuaraan ini masih bernama Piala InterÂconÂtinental. Berbeda dengÂan BarÂca yang baru satu kali juara, SanÂtos sudah dua kali meraih juara, pada 1962 dan 1963.
“Dalam laga final seperti ini, tidak ada tim yang pantas diungÂgulkan. Sebab, sepakbola penuh kejutan. Yang difavoritÂkan kerap menuai kekalahan. KaÂrenanya saya tadinya berhaÂrap Barcelona jadi favorit. Akan tetapi, tidak ada yang pantas diÂfavoritkan, baik Santos maupun Barcelona. Yang pasti, laga final nanÂti bakal menjadi pertandiÂngÂan abad ini,†ujar Presiden SanÂtos, Luis Alvaro Ribeiro.
Kedua tim dikenal menganut gaya bermain menyerang. Gaya tiki–taka Azulgrana bakal benÂtrok deÂngan gaya serang ala tim Samba Neymar Cs. Apalagi, laga ini juÂga mempertemukan dua binÂtang yang saat ini sedang naik daun, Neymar dan Lionel Messi.
Kedua pemuda Amerika Latin ini selalu dibanding–bandingÂkan. Neymar yang baru berusia 19 tahun diÂangÂÂÂgap mampu meÂnandingi seÂniÂÂornya yang telah meÂraih dua kaÂli gelar Ballon D Or. Aksi keÂduanya pasti akan ditunggu para penonton.
“Ini final yang setiap orang harapkan. Dua tim punya kualiÂtas yang hampir sama, begitu juga dengan gayanya. Ini akan menÂjadi final yang menegangÂkan, dengan banyak peluang gol untuk kedua tim,†ujar Valdes, seperti dikutip Tribalfootball.
Sayangnya, laga ini harus diÂlalui Barcelona tanpa striker anÂdalan mereka David Villa. Eks striÂker Valencia itu mengalami ceÂdera patah tulang saat Barca mengandaskan Al Sadd di semiÂfinal dan dikabarkan bakal absen sampai lima bulan.
“Pikiran kami semua ada unÂtuk dia (Villa). Kami harus mengÂhadapi final tanpa Villa, kami ingin juara untuknya,†ujar gelanÂdang Javier Mascherano sambil berharap kesembuhan striker berÂjuluk El Guaje tersebut.
Juara Piala Dunia antar klub akan diganjar hadiah Rp 45 miliÂar, sedangkan runner up memÂperoleh hadiah Rp 36 miliar.
Jumlah ini lebih kecil dibanÂding yang diperoleh Barcelona ketika menjuarai Liga ChampiÂons saat mengalahkan MU di fiÂnal 2010/2011. Saat itu Barca meÂraup 43,4 juta dolar AS. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: